Kamis, 24 Juli 2014

Peristiwa Rengasdengklok (IPS/PKN)



Peristiwa Rengasdengklok 
Peristiwa dimulai dari "penculikan"  pada tanggal 16-8-1945 pukul 03.00 WIB yg dilakukan oleh sejumlah pemuda  SoekarniWikana & Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno & Hatta. Soekarno & Hatta dibawa ke RengasdengklokKarawang, unt kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan RI ,sampai dgn terjadinya kesepakatan antara golongan tua yg diwakili Soekarno & Hatta serta Mr.Achmad Subardjo dgn golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan.
Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chairul &kawan2 telah menyusun rencana unt merebut kekuasaan. Tetapi apa yg telah direncanakan tdk berhasil dijalankan karena tdk semua anggota PETA mendukung.
Proklamasi kemerdekaan RI rencananya akan dibacakan Bung Karno & Bung Hatta pada hari Jumat, 17-8-1945di lapangan IKADA(sekarang  menjadi lapangan Monas) / di rumah Bung Karno di Jl.Pegangsaan Timur 56. Dipilih rumah Bung Karno karena di lapangan IKADA sudah tersebar bahwa ada sebuah acara yg akan diselenggarakan, sehingga tentara2 jepang sudah berjaga2, unt menghindari kericuhan, antara penonton2 saat terjadi pembacaan teks proklamasi.Teks Proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah seorang Tionghoa, Djiaw Kie SiongBendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis, 16-8 sbg persiapan unt proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Karena tdk mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim unt berunding dgn pemud2 yg ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemuiWikana&Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto&Achmad Soebardjo ke Rangasdengklok unt menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati&Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno&Hatta berangkat ke Jakarta unt membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur 56. Pada tanggal 16 tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta.
Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17-8-1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan dgn teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yg diambil dari kantor Kepala Perwakilan Angkatan Laut Jerman, Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.
Pada waktu itu Soekarno&Moh. Hatta, tokoh2 menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yg dianggap sbg badan buatan Jepang. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno &Moh. Hatta tdk terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yg sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah2 merupakan pemberian dari Jepang.
Sebelumnya tanggal 15-8 golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan & hubungan dgn janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sbg ketua PPKI.

Ø  Hasil- hasil sidang PPKI: Sidang ke-1 Sidang tanggal 18-8-1945:
1.        Mengesahkan &menetapkan  UUD RI yg telah dipersiapkan oleh BPUPKI, yg kemudian dikenal dgn UUD 1945.
2.       Memilih Ir. Soekarno sbg presiden & Drs.Mohammad Hatta sbg wakil presiden. Pemilihan presiden & wakil presiden dilakukan secara aklamasi atas usul dari Otto Iskandardinata.
3.       Membentuk sebuah Komite Nasional untuk membantu presiden selama Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum dibentuk.

Sidang PPKI berlanjut-
Ø  Hasil sidang PPKI: Sidang ke-2 Sidang lanjutan tanggal 19-8-1945:
Berhasil Memutuskan;
1.        Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
a.      Jawa Barat,  gubernurnya Sutarjo Kartohadikusumo
b.      Jawa Tengah, gubernurnya R. Panji Suroso
c.        Jawa Timur, gubernurnya R.A Suryo
d.      Kalimantan (Borneo), gubernurnya Ir. Pangeran Muhammad Noor
e.       Sulawesi, gubernurnya Dr.G.S.S.J. Sam Ratulangi
f.        Maluku, gubernurnya Mr.J. Latuharhary
g.       Nusa Tenggara (Sunda Kecil), gubernurnya Mr.I. Gusti Ktut Pudja
h.       Sumatra, gubernurnya Mr. Teuku Muhammad Hassan
2.       Membentuk Komite Nasional (Daerah).
3.       Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4 menteri negara. 12 departemen tersebut:
a.      Departemen Dalam Negeri dikepalai oleh R.A.A Wiranata Kusumah
b.      Departemen Luar Negeri dikepalai oleh Mr. Ahmad Subardjo.
c.        Departemen Kehakiman dikepalai oleh Prof. Dr. Mr. Supomo
d.      Departemen Keuangan dikepalai oleh Mr. A.A Maramis
e.       Departemen kemakmuran dikepalai oleh Surachman Cokroadisurjo
f.        Departemen Kesehatan dikepalai oleh Dr. Butaran Martoatmojo
g.       Departemen Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan dikepalai oleh Ki Hajar Dewantara.
h.       Departemen Sosial dikepalai oleh Iwa Kusumasumantri
i.         Departemen Pertahanan dikepalai oleh Supriyadi
j.         Departemen Perhubungan dikepali oleh Abikusno Tjokrosuyoso
k.      Departemen Pekerjaan Umum dikepalai oleh Abikusno Tjokrosuyoso
l.         Departemen Penerangan dikepalai oleh Mr. Amir Syarifudin

4 Menteri Negara Tersebut:
a.      Menteri Negara Wachid Hasyim
b.      Menteri Negara M. Amir
c.        Menteri Negara R. Otto Iskandar Dinata
d.      Menteri Negara R. M Sartono

Disamping itu diangkat pula beberapa pejabat Tinggi Negara:
1.        Ketua Mahkamah Agung, Dr. Mr. Kusumaatmaja
2.       Jaksa Agung, Mr. Gatot Tarumihardja
3.       Sekertaris Nagar, Mr. A.G Pringgodigdo
4.       Juru Bicara Negara, Soekarjo Wirjopranoto

Ø  Sidang Ketiga; 22-8-1945 Memutuskan:
1.        Pembentukan Komite Nasional
2.       Membentuk Partai Nasional Indonesia
3.       Pembentukan Badan Keamanan Rakyat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar