Kamis, 24 Juli 2014

WR. Supratman (Sejarah)



WR. SUPRATMAN

            Pengarang lagu kabangsaan kita Wage Rudolf Supratman atau lebih dikenal dengan nama WR. Supratman. WR. Supratman lahir di Somongari, dirumah Soprono kakak kandungnya Senen.Senen adalah ibu kandung WR. Supratman.
            Menurut cerita sesepuh Somongari, WR. Supratman lahir hari senin 9 Maret 1903. Ia lahir pada hari pasaran jawa, wage. Namun belum genap usia 2 bulan ia diboyong ke jatinegara. Disan aayahnya Sersan Djoemeno Senen Sastrosuhardjo, seorang insturktur Koninklijke Nederlands Indishe Leger (KNIL) membuatkan keterangan lahir Wage dengan nama Supratman.
            Sepeninggal ibunya tahun 1912, ayahnya menikahi  seorang janda . ia diboyong kakaknya , Rukiyem Supriyatih dengan suaminya WM. Van Eldik  ke Makassar. Ketika akan masuk Europeesch Lagere School   (ELS). Sekolah untuk anak anak Belanda, namanya ditambahi Rudolf supaya dianggap sebagai anak Van Eldik. Tetapi kemudian ketahuan sehingga dikeluarkan dari ELS.
            Ia sempat menjadi guru di Makassar. Tetapi, Ia kemudian mengundurkan diri karena akan dipindahkan ke daerah terpencil. Dengan bekal kepandaian menggesek biola, tahun 1920 pahlawan nasional ini menjadi anggota Black White Band pimpinan Van Eldik. Disamping itu, ia aktif menghadiri rapat, ceramah, dan diskusi berbau politik yang diselenggarakan putra-putri Indonesia.
            Tahun 1924 ia tiba di Surabaya, lalu ke Cimahi.  Di Bandung ia bekerja sebagai wartawan pembantu surat kabar  Kaoem moeda . tahun 1925 pindah kesurat kabar Kaoem Kita  sebagai pemimpin redaksi. Selain menjadi pemimpin redaksi ia merangkap menjadi pembantu kantor berita Pers Agentschaap Iindia Timur (PAIT).
            Setelah 4 bulan di Kaoem Kita   merangkap di kantor berita PAIT, ia mengadu nasib kejakarta. Bersama Parada Harahap ia mendirikan Biro Pers Alpena (Algemene Pers en Nieuws Agentschaap) .  Alpena tidak berkembang . kemudian , ia bekerja sebagai wartawan pembantu pada surat kabar  Sin Po. Disana ia banyak mengenal tokoh pergerakan. Mereka mngenalnya sebagai Publicist Melayu. Ia pun makin sering mengikuti pertemuan angkatan muda., bahkan turut menghadiri dan meliput Kongres Pemuda Indonesia Pertama 30 April- 2 Mei 1926 dan Kongres Pemuda Indonesia Kedua 27-28 Oktober 1928.
            Karena semakin sering meliput kegiatan pergerakan ia tergugah untuk menciptakan lagu- lagu perjuangan . Lagu “Indonesia Raya ” diduga digubahnya semalam suntuk 1 Mei 1926 di Pondoknya daerah Jatinegara. Untuk pertama kalinya lagu ini diperdengarkan dengan instrumentalia dengan biola., yakni sebelum pembacaan keputusan  Kongres Pemuda Indonesia Kedua. Selama 5 menit ia memukau para hadirin. Atas permintaan sejumlahpemuda dan mahasiswa, notasi dan lirik lagu Indonesia raya diperbanyak dan dimuat dalam Koran Sin Po, November 1928.
            September 1933 Komponis ini mulai sakit-sakitan dengan penyakit yang kurang jelas, tanggal 7 Agustus 1938 ia ditangkap polisi Belanda dan sempat ditahan. Namun, karena kekurangan bukti, ia dibebaskan kembali. Selepas dari tahanan , ia jatuh sakit dan 18 agustus 1938 meninggal dunia dan dikuburkan di pemakaman Umum Kapas, Jalan Kenjeran , Surabaya.

~~ Terima Kasih ~~ J J J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar